Oleh : Victor Mambor.
Sekjen ULMWP Octovianus Mote, Juru Bicara ULMWP (Benny Wenda) dan anggota ULMWP Rex Rumakiek saat upacara penerimaan delegasi ULMWP oleh Koalisi Masyarakat Sipil Pasifik untuk West Papua – Jubi/Victor Mambor. |
Honiara, – Perjuangan bangsa Papua Barat saat ini mulai
bergerak maju dari tahap advokasi menuju tahap membangun negara.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal United Liberation
Movement for West Papua (ULMWP) di Honiara kepada sejumlah wartawan.
“Saat ini kami harus bergerak maju membangun sebuah negara. Ini untuk
mendapatkan dukungan internasional dalam penentuan nasib sendiri,” kata
Octovianus Mote, Sekjen ULMWP, Rabu (13/7/2016).
Bangsa Papua, sebagai bangsa yang besar dan memiliki tanah yang besar
harus mempersiapkan diri untuk membantu rakyat Melanesia dan Pasifik
yang hidup di pulau-pulau kecil yang mungkin saja akan menghadapi
masalah dengan dampak perubahan iklim.
“Bangsa Papua harus mengambil peran dalam pembangunan ekonomi,
pembangunan kapasitas pekerja medis, dokter hingga upaya menghadapi
dampak perubahan iklim,” ujar Mote.
Menurutnya, saat ini bangsa dan rakyat Papua memiliki kapasitas untuk membantu bangsa dan rakyat Pasifik dan Melanesia.
Terpisah, Juru Bicara ULMWP, Benny Wenda berharap ULMWP mendapatkan status anggota penuh di Melanesia Spearhead Groups (MSG).
“Kami optimis. Saat ini dukungan dari bangsa-bangsa Melanesia dan
Pasifik sangat kuat. Ini memberikan harapan besar bagi kami untuk
menjadi sebuah negara bebas,” kata Wenda.
Ia menambahkan, perjuangan saat ini bukan untuk dirinya atau para
pejuang Papua Merdeka, namun untuk masa depan bangsa dan rakyat Papua.
“Perjuangan ini, perjuangan bangsa dan rakyat Papua agar bisa bebas dari penindasan Indonesia,” kata Wenda.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manaseh Sogavare, kepada wartawan
usai pertemuan Pacific Islands Development Forum (PIDF) menggambarkan
perjuangan bangsa dan rakyat Papua sebagai perjuangan yang menarik
perhatian bangsa-bangsa Melanesia dan Pasifik.
“Kesadaran bangsa Papua Barat sebagai bagian dari Melanesia dan
Pasifik serta kesadaran untuk membantu bangsa-bangsa Pasifik yang
menghadapi ancaman perubahan iklim adalah langkah positif karena
menunjukkan kepada Indonesia bahwa Bangsa Papua sangat serius dalam
memandang dirinya dan siap dalam mengelola kekeyaan sumberdaya alamnya,”
jelas Sogavare.
Sogavare menambahkan, MSG Summit akan membahas aplikasi ULMWP untuk
menjadi anggota penuh MSG agar bangsa Papua Barat bisa menyelesaikan
masalah dengan Indonesia, terutama pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
terjadi terus menerus di Papua.
“Kepedulian masyarakat internasional terhadap pelanggaran Hak Asasi
Manusia di Papua juga ditunjukkan oleh Australia, Selandia Baru, Papua
New Guinea, Fiji dan Vanuatu baik pemerintah maupun masyarakat sipilnya.
Saat ini masalah Papua mendapatkan momentumnya,” kata Sogavare. (tabloidjubi.com)
No comments:
Post a Comment