Sunday, July 24, 2016

Libatkan Oknum TNI, Perusahaan Sawit Mengancam Masyarakat Adat Muting

Oleh Abeth You.

Patok adat di Kampung Muting – awasmiffe.org.
Jayapura,  – Pada 16 Juli 2016 aparat Koramil TNI AD di Muting mencari dan mendatangi rumah Agustinus Dayo Mahuze, Ketua Marga Mahuze Besar di Kampung Muting, Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua untuk mengundang Agustinus Dayo Mahuze bertemu dengan pimpinan perusahaan kelapa sawit PT. Agriprima Cipta Persada (ACP) di lokasi perkebunan dan menyerahkan Surat Ketua Primer Koperasi Kartika Setya Jaya, Kodim 1707/Merauke, Nomor. 8/16/VII/2016, tanggal 11 Juli 2016, tentang Pemberitahuan Izin Pelaksanaan Pekerjaan Borongan Pembukaan Lahan Sawit GRTT PT. ACP.
 
Direktur Yayasan Pusaka, Y. L. Franky mengatakan, aparat Koramil TNI-AD yang bertemu dengan Agustinus Dayo Mahuze di luar rumah atau di jalan menuju Kampung Mbilanggo, pada sore hari menyampaikan maksud kedatangan mereka tersebut.
“Agustinus Dayo merasa terancam, takut dan khawatir dengan adanya keinginan koperasi dan perusahaan PT. ACP yang disampaikan melalui aparat keamanan Koramil TNI AD. Kepentingan bisnis perusahaan PT. ACP dengan melibatkan aparat TNI maupun Polri dalam kegiatan perolehan hak atas lahan dan pembukaan lahan di Muting,” kata Y. L. Franky melalui rilis kepada Jubi, Jumat (22/07/2016).

Pakai dan Edarkan Narkoba, Tiga Anggota Polda Papua Dipecat

 Oleh  Arjuna Pademme.
Lambang Polda Papua. wikipedia.org 
 
Jayapura,  – Tiga anggota Polri dijajaran Polda Papua dipecat alias dikenakan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PDTH) lantaran tersandung kasus narkoba. Ketiganya tak hanya sebagai pengguna aktif, namun diduga ikut mengedarkan barang terlarang itu. Ketiganya yakni Brigadir Kepala (Bripka) Ahmad Surianto anggota Polres Jayapura Kota, Brigadir Polisi (Brigpol) Irfan personel Yanma Polda Papua, dan Brigadir Satu (Briptu) Arwin Diryadi anggota Polres Jayapura.

Upacara pelepasan atribut Polri dilaksanakan, Jumat (22/7/2016) di halaman Mapolda Papua dengan inspektur ucapara, Kapolda Papua, Inspektur Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw. PTDH ketiga oknum polisi itu berlaku terhitung 31 Juli 2016 mendatang.
“Ini untuk pertama kalinya saya harus bertindak sebagai inspektur ucapara dan melepaskan baju dinas anggota saya.Cukup prihatin. Kenapa bisa begitu. Apakah ini yang diinginkan orang tua, keluarga besar dan institusi Polri, saya pikir tidak. Semua sudah bersumpah mengabdikan diri kepada negara dan bangsa melalui institusi kepolisian. Tapi kenyataannya terjadi seperti ini,” kata Kapolda Waterpauw ketika memimpin upacara PTDH.

Inilah Empat Fase Pengaruh Globalisasi pada Masyarakat Papua

Oleh Hengky Yeimo.
Antropolog Uncen Jack Morin – Jubi/Hengky Yeimo.

Jayapura,  – Antropolog Uiversitas Cenderawasih (Uncen) Jack Morin menyebutkan empat fase arus pertama pengaruh globalisasi bagi masyarakat Papua. Menurutnya terjadi hubungan yang kompleks antara keterlibatan lokal dan interaksi lintas jarak yang membentuk sebuah kejadian.

Sebuah peristiwa adalah tali-temali dari kejadian-kejadian yang tidak hanya berlangsung di sekitar peristiwa itu, melainkan juga kejadian-kejadian yang berasal dari tempat yang jauh.

Inilah Delapan Pelanggaran Insiden Asrama Papua di Yogyakarta

Oleh Abeth You.

Anggota Kepolisian bersama beberapa Ormas mengepung asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta dengan alasan mencegah bentrokan antara para mahasiswa dengan kelompok masyarakat – Jubi.

Jakarta, - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menemukan delapan dugaan pelanggaran HAM dalam insiden di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I, Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, 14-16 Juli lalu. Para mahasiswa yang berniat menggelar aksi long march mendukung Gerakan Pembebasan Papua menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group dikepung oleh polisi dengan sejumlah ormas antiseparatis yang mendatangi asrama itu.
 
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/7/2016), menyebutkan ada delapan dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam insiden insiden di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I, Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, 14-16 Juli lalu.
“Pertama, telah terjadi pembatasan kebebasan berekspresi dan berpendapat,” kata Pigai.

Komnas HAM RI: Ada Dugaan Penyiksaan Kepada Mahasiswa Papua di Yogyakarta

 Oleh Abeth You.

Polisi mengepung asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta - IST
Polisi mengepung asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta bagian belakang asrama – IST.
Jayapura,  – Setelah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) melakukan pemantauan dan penyelidikan serta mendengarkan rangkaian keterangan dari mahasiswa Papua di Yogyakarta, Gubernur Yogyakarta, Kapolda DIY dan Kapolres Yogyakarta pihaknya telah menemukan enam indikasi awal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menimpa Mahasiswa Papua di Yogyakarta pada Jumat (15/7/2016) lalu, ketika aparat mengepung asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta dan pembubaran rencana aksi mahasiswa mendukung organisasi Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP).

Friday, July 22, 2016

Diam-Diam "Sejumlah Tokoh Papua Bertemu Gubernur DIY Teguhkan Komitmen Kebersamaan dan Kedamaian

Oleh Wuri Damaryanti Suparjo.
 
 
Yogyakarta: Sejumlah Tokoh Papua bertemu Gubernur DIY Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (21/7/2016). 

Tokoh papua yang hadir bertemu Gubernur DIY diantaranya Pembela hak asasi manusia - Mateus Murib, bersama sejumlah tokoh Papua lainnya yakni Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia - Pendeta Pil Erari, Ketua Pemuda Adat Papua - Deki Ofidei, Kepala Suku besar Papua Ondo afi - Boy Eloai. 
"Pertemuan kami dengan Bapak Sultan meneguhkan kembali pentingnya menjaga kebersamaan, dan rasa damai yang sebenarnya sudah diciptakan selama ini. Gangguan-gangguan yang sempat terjadi diharapkan tidak terulang kembali," jelas Mateus Murib, Juru Bicara Perwakilan Tokoh Papua usai bertemu Gubernur DIY, di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (21/7/2016).

Racism and Assaults Against Indigenous Papuans Ignored by Government in Yogyakarta Province

A Statement by the Asian Human Rights Commission.

 The Asian Human Rights Commission (AHRC) condemns racism, insults and assaults against indigenous Papuan students in the Papuan students dormitory at the Kamasan I Jalan Kusumanegara, Yogyakarta province, Indonesia.

Since Friday morning, July 15, police officers have surrounded and forcibly closed the Papuan students’ dormitory. Inside there were approximately 100 Papuan students. The police did not allow access to the dormitory, rejecting local residents who tried to bring food to the students.
 
More or less four mass organizations, namely the Paksi Katon (which sees itself as a guardian of Javanese culture, the Yogyakarta sultanate – JB) and the Yogyakarta Militia (Laskar Jogja) and the Indonesian Veterans' Children (FKPPI), the Pancasila Youth (PP) took action. They surrounded the dormitory, shouted racist words such as “monkey and separatists must leave Yogyakarta province.” They also assaulted the Papuan students. Ironically, the police officers who guarded the protest did not make any effort to stop the violence. According to some witnesses, the police came with four trucks and weapons, more than enough to prevent the assault. In fact the police did not protect the Papuans but arrested them.

Thursday, July 21, 2016

Dewan Adat Intan Jaya Minta Perusahaan Hargai Pemilik Tanah Adat

Oleh : Stevanus Yogi.
Kota Sugapa, Kabupaten Intan Jaya (Foto: SP).
Nabire, — Ketua Dewan Adat Intan Jaya, Papua, Makarius Belau meminta setiap perusahaan yang ingin beroperasi di wilayah kabupaten Intan Jaya, harus menghormati masyarakat asli setempat yang adalah pemilik tunggal tanah adat tersebut.

Disampaikan demikian olehnya, karena selama ini terkesan perusahaan-perusahaan yang ingin mengeruk kekayaan alam di Intan Jaya selalu mengabaikan ijin masyarakat asli. Dan lebih mengutamakan ijin-ijin lain.
“Masyarakat asli setempat adalah pemilik hak ulayat tunggal atas tanah tersebut, tidak bisa dipandang sebelah mata. Tanah itu Tuhan kasih buat mereka. Kalau mau masuk, temui dulu mereka. Supaya nantinya tidak ada hambatan,” tuturnya, kepada suarapapua.com, belum lama ini.
Lanjut dia, karena dengan mendapat persetujuan atau ijin masyarakat akan lebih memudahkan perusahaan untuk masuk beroperasi.

Decky Ovide, Tuntas, IPMAPA: Mahasiswa Papua Siap Eksodus

Oleh Phaul Heger.


Decky Ovide - Sri Sultan. Dok. anginselatan.com

Yogyakarta – Ketua Pemuda Adat Papua, Decky Ovide menuliskan, Masalah itu jangan didengar, tetapi datang lihat dan beri solusi penyelesaian.


Lalu ia menambahkan : Kami ke JOGJA untuk bertemu para Mahasiswa Papua di Jogja dan Gubernur Provinsi DI Yogyakarta dalam penuntasan masalah ini serta jaminan rasa aman untuk beraktifitas dari Pemerintah daerah Jogja, Aparat keamanan di JOGJA kepada Mahasiswa Papua.

Bazoka: Tapol KNPB Bertambah di Timika, Penegakan Hukum Tak Ada

Oleh Zely Ariane.


Juru Bicara KNPB Bazoka Logo – Jubi/Agus Pabika.

Jayapura,  – Penangkapan dan penahanan Sem Ukago dan Yanto Awerkion, aktivis KNPB Timika, pada 12 Juli 2016, menunjukkan aparat keamanan dan pemerintah Indonesia tidak konsisten dalam penegakan hukum, demikian Bazoka Logo, Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), dalam pernyataannya kepada Jubi, Rabu (20/7/2016).

Tiga Poin Harga Mati Persipura

 Oleh Roy Ratumakin.

Djadjang Nurjaman – Jubi/Roy Ratumakin.
Djadjang Nurjaman – Jubi/Roy Ratumakin.

Jayapura,  – Persipura Jayapura akan melakoni laga pekan ke-12 menjamu tamunya Persib Bandung pada, Kamis (21/7/2016) yang berlangsung di Stadion Mandala Jayapura. Laga tersebut akan dipimpin oleh wasit Muslimin dan direncanakan kick off pada pukul 15.30 WIT. Bagaimana kesiapan Boaz Solossa dan kawan-kawan dalam menghadapi laga tersebut?

Jafri Sastra kepada wartawan, Rabu (20/7/2016) mengatakan pihaknya hanya mempunyai waktu dua hari untuk mempersiapkan timnya untuk laga tersebut, dan dirinya berharap laga besok akan membuahkan hasil yang baik untuk masyarakat Papua khususnya Kota Jayapura.
“Persiapan tim sejauh ini hanya maksimal dua hari untuk menghadapi Persib, dengan waktu yang tersedia saya akan optimalkan pemain agar bisa tampil besok,” katanya.

Indonesian Police Under Fire Over Arrest of Papuan Students, Racial Abuse

By Ryan Dagur in in Jakarta.
Jefry Wenda, coordinator of a Papuan students group covering Java and Bali ... the Papuan students in Yogyakarta have been left traumatised by police behavior. Image: Ryan Dagur/UCA.

Indonesian Church officials and activists have accused police in Yogyakarta of racism and using excessive force after six Papuan students were arrested for singing Papuan songs in their college dormitory.

“Police officers must be fair. They must protect Papuan people too,” Father Paulus Christian Siswantoko, executive secretary of the Indonesian bishops’ Commission for Justice, Peace and Pastoral for Migrant-Itinerant People, said. 

Government Violates Rights in Papuan Student Crackdown

 By Haeril Halim.

Brute force: A student is apprehended while he tries to enter the Papuan dormitory to attend a gathering held to voice calls for the secession of West Papua from Indonesia.(JP/Bambang Muryanto)(JP/Bambang Muryanto)

Yogyakarta, A student is apprehended while he tries to enter the Papuan dormitory to attend a gathering held to voice calls for the secession of West Papua from Indonesia.(JP/Bambang Muryanto)

Repressive measures taken in the recent arrests of Papuan students in Yogyakarta on allegations of promoting separatism has sparked debate on the fine line the government must walk with regard to freedom of expression.

Tuesday, July 19, 2016

Mei 2016, Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD314,3 Miliar

Gedung Bank Indonesia (MI/SUSANTO)
Gedung Bank Indonesia (MI/SUSANTO).

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia naik sebanyak 3,7 persen menjadi sebesar USD314,3 miliar pada Mei 2016. Berdasarkan jangka waktu asal, ULN berjangka panjang tumbuh melambat, sementara ULN berjangka pendek masih mengalami penurunan.

IPK Tinggi, Buat Apa!

Oleh : Rahmat Petuguran.

keepo.me
by Rahmat Petuguran.
Saat yudisium tiba, tidak ada yang lebih penting buat mahasiswa selain nilai. Tiap mahasiswa pasti penasaran dengan indeks prestasi komulatif yang diperolehnya.

Sangking penasarannya, banyak mahasiswa yang begadang sampai jam 00.00 supaya segera lihat nilainya. Gagal loading, coba lagi. Gagal lagi, coba lagi.

Jogja: “Tidak Menerima Kos untuk Anak Papua”

Anak Papua 
 
Benediktus Fatubun, mahasiswa berusia 23 tahun asal Papua, terus berjalan dari satu rumah ke rumah yang lain. Dia selalu berhenti di setiap rumah yang memasang tulisan ‘Menerima Kos Putra’ atau ‘Masih Ada Kamar Kosong’ di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Namun setiap ia mengetuk pintu, sang pemilik rumah selalu mengatakan kamar kos sudah penuh atau sudah tidak menerima kos.

Aktivis 98: Kita Harus Berkuasa

Oleh : redaksi jogjastudent.com.

 Aktivis 98 

Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred) adalah aktivis mahasiswa 1998, beberapa kadernya saat ini menduduki posisi-posisi penting sebagai pejabat publik dan pemerintahan. Hari ini, Kamis (14/7/2016), mereka berkumpul untuk menyemangati kembali cita-cita reformasi dan demokrasi.

Aparat Setubuhi Siswi SMP tak Ditahan

Ilustrasi korban kekerasan, ant
Ilustrasi korban kekerasan, ant.
Jombang: Polres Jombang, Jawa Timur, tak menahan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Su, atas tuduhan persetubuhan. Namun Su harus melakukan wajib lapor.

Mahasiswa Papua di Yogyakarta Desak Legislator Penuhi Janji

Wakil Ketua DPR Papua Yanni saat mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Selasa 19 Juli 2016 (Foto: MTVN/Ahmad Mustaqim)
Wakil Ketua DPR Papua Yanni saat mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Selasa 19 Juli 2016 (Foto: MTVN/Ahmad Mustaqim).

Yogyakarta: Mahasiswa Papua di Yogyakarta mendesak legislator DPR Papua menepati janji terkait penyelesaian masalah yang mereka alami. Juru bicara Persatuan Rakyat Pembebasan Papua Barat (PRPPB) Roy Karoba mengaku menerima telepon dari Komisi V DPR Papua untuk menyelesaikan sejumlah masalah.

Langit Jogja Pun Menangis Saat Kawan Mahasiswa Papua Dilempar Gas Air Mata

 Oleh : Fajar Nurmanto.


Mobil Water Cannon yang dipakai Polisis Tembak Gas Air Mata ke arah Mahasiswa Papua sedang Standby di depan Asrama mahasiswa Papua Yogyakarta. Dok Yikwagwe.
Yogyakarta, - Yogyakarta baru-baru ini mencekam. Bukan karena ada peperangan, tetapi disebabkan kehadiran puluhan aparat kepolisian bersenjata bersama ormas-ormas. Mereka berjaga di depan asrama mahasiswa Papua Jalan Kusumanegara. Tanggal 15 Juli 2016 sekitar pukul sembilan pagi, sempat menyaksikan sendiri ditutupnya sebagian Jalan Kusumanegara yang berada di depan Asrama Papua. Siangnya, jalan sudah dibuka kembali untuk lalu lintas.

Monday, July 18, 2016

Aksi Aparat terhadap Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Perburuk Wajah NKRI

 Oleh : Abeth You.

Polisi mengepung Asrama mahasiswa Kemasan Yogyakarta Jumat 1572016-membunuhindonesiacom
Polisi mengepung Asrama mahasiswa Kemasan Yogyakarta, Jumat 15/7/2016-membunuhindonesiacom.

Jayapura,  – Indonesia bukan negara kekuasaan, melainkan negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Hal ini tegas dinyatakan dan dijamin oleh konstitusi, serta dituangkan dalam UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum. 

Demikian pernyataan bersama antara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta bersama Gema Demokrasi yang terdiri dari puluhan organisasi masyarakat sipil, Sabtu (16/7), mengecam aksi brutal dan anti demokrasi yang dilakukan oleh aparat Kepolisian RI di asrama mahasiswa Papua, Kemasan, Yogyakarta, 15 hingga 16 Juli 2016.

Maklumat Kapolda: Potensi Pelanggaran HAM Sistematis di Papua

Oleh : Zely Ariane.

Massa KNPB Sentani dibawa ke kantor Polres Jayapura, Sentani
Massa KNPB Sentani dibawa ke Kantor Polres Jayapura, 15/6/2016 – ZA/JUBI.

Jayapura,  – Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Algiffari Aqsa, mengatakan potensi pelanggaran HAM sistematis dapat terjadi di Papua setelah dikeluarkannya Maklumat Kapolda Papua tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di muka Umum, 1 Juli lalu.

Algiffari, saat dihubungi Jubi, Minggu (17/7/2016) mengatakan,  Maklumat tersebut menunjukkan adanya ancaman pelanggaran HAM yang sistematis di Papua. “Pertama, pelanggaran dalam hal kebebasan berekspresi, kedua pelanggaran terhadap hak atas pekerjaan dan pendidikan.”

Saya Tak Bisa Membayangkan Jogja Tanpa Mahasiswa

Ilustrasi tempat nongkrong mahasiswa jogja

Asrama Mahasiswa Papua di jalan Kusumanegara dikepung ratusan polisi dan anggota ormas, Jumat 15/7 lalu. Jalan di depan asrama ditutup, arus lalu-lintas dialihkan. Berita itu sedikit dimuat atau disiarkan media massa tetapi ramai di media sosial. Tentu saja apa yang pro dan kontra terhadap penanganan aksi damai oleh polisi yang melibatkan ormas tersebut. Dalam tayangan di Youtube, anggota ormas itu memaki-maki dari luar  pagar dengan aneka macam cacian misalnya separatis, monyet, anjing dan lain-lain.

Saturday, July 16, 2016

Sogavare : Isu Papua Adalah Isu Pasifik saat Ini

Oleh : Victor Mambor. 

Sekjen (Octovianus Mote) dan Juru Bicara (benny Wenda) ULMWP memberikan laporan-laporan pelanggaran HAM kepada ketua MSG yang juga ketua PIDF, Manasye Sogavare usai pertemuan dengan para pemimpin Pasifik di Honiara, Jumat (17/7/2016) - Jubi/Victor Mambor
Sekjen (Octovianus Mote) dan Juru Bicara (benny Wenda) ULMWP memberikan laporan-laporan pelanggaran HAM kepada ketua MSG yang juga ketua PIDF, Manasye Sogavare usai pertemuan dengan para pemimpin Pasifik di Honiara, Jumat (17/7/2016) – Jubi/Victor Mambor.
Honiara,  – Manasye Sogavare, Perdana Menteri Kepulauan Solomon yang juga Ketua Melanesia Spearhead Groups saat ini menjadi Ketua Pacific Islands Development Forum (PIDF). Di hari pertama ia menjabat sebagai Ketua PIDF, Sogavare mengundang para pemimpin negara-negara Pasifik yang hadir dalam pertemuan PIDF di Kepulauan Solomon untuk membahas masa depan Bangsa dan Rakyat Papua.
“Masalah Papua saat ini sudah menjadi masalah bukan hanya Melanesia, tapi juga Pasifik, terutama negara-negara di Mikronesia dan Polinesia. Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Papua yang terus terjadi hingga saat ini menjadi kepedulian kami di Pasifik,” kata Sogavare kepada Jubi, Jumat (17/7/2015) dalam satu wawancara khusus usai melakukan pertemuan dengan para pemimpin Mikronesia dan Polinesia serta kelompok masyarakat Sipil Pasifik di King Solomon Hotel, Honiara. Pertemuan ini dihadiri juga oleh pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

3 Tingkatan Level Manajemen

Tingkatan Manajemen - Manajer merupakan seseorang yang bekerja sama dengan orang lain dengan cara mengorganisasikan aktivitas bersama sama untuk merealisasikan keinginan organisasi. Umumnya manajemen mempunyai tanggung jawab dan tugas yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian. Tetapi jika dilihat dari sisi level atau tingkatan manajemen bisa dibagi kedalam tiga.

Teori-Teori Manajemen

Teori Manajemen berkembang dengan sangat cepat terutama dengan adanya berbagai studi yang dilakukan oleh banyak perguruan tinggi yang kemudian menghadirkan berbagai teori manajemen dari beberapa aliran. Umumnya, beberapa menyebutkan teori teori manajemen bisa diklompokkan kedalam 6 aliran teori manajemen.

Bendera Merah Putih Di Pintu Gerbang Asrama Papua Yogyakarta Dikembalikan

Foto saat bendera dikembalikan tadi malam (16/06/2016) pukul 20:30. Dok Yikwagwe.

Yogyakarta,  -Bendera NKRI, merah puti yang dipasang oleh polisi di pintu gerbang asrama mahasiswa kota Yogyakarta kemarin siang, 15 Juli 2016 dekembalikan tadi malam, 16 juli 2016 pukul 20:30 wib.

Wednesday, July 13, 2016

Keanggotaan MSG akan Lebih Terbuka

Oleh : Victor Mambor.

Delegasi ULMWP menuju kota Honiara dari Honiara International Airport, Selasa (12/7/2016) – Jubi/Victor Mambor.

Honiara,  – Keanggotaan Melanesia Spearhead Group (MSG) akan dibahas secara khusus dalam pertemuan para pemimpin MSG di Honiara, 14-16 Juni 2016.

“Ide tentang keanggotaan MSG yang lebih terbuka akan menjadi pembahasan khusus dalam pertemuan para pemimpin nanti. Ini berarti, kelompok internasional atau regional maupun negara yang tidak berada dalam blok Melanesia bisa menjadi anggota penuh ataupun anggota asosiasi,” jelas Ketua MSG, Manaseh Sogavare kepada wartawan usai bertemu dengan Pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Octovianus Mote dan Benny Wenda di Mendana Hotel, Honiara, Rabu (13/7/2016).

ULMWP : West Papua Bergerak Maju dari Advokasi Menuju Sebuah Negara

Oleh : Victor Mambor.
 
Sekjen ULMWP Octovianus Mote, Juru Bicara ULMWP (Benny Wenda) dan anggota ULMWP Rex Rumakiek saat upacara penerimaan delegasi ULMWP oleh Koalisi Masyarakat Sipil Pasifik untuk West Papua – Jubi/Victor Mambor.

Honiara,  – Perjuangan bangsa Papua Barat saat ini mulai bergerak maju dari tahap advokasi menuju tahap membangun negara. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di Honiara kepada sejumlah wartawan.
“Saat ini kami harus bergerak maju membangun sebuah negara. Ini untuk mendapatkan dukungan internasional dalam penentuan nasib sendiri,” kata Octovianus Mote, Sekjen ULMWP, Rabu (13/7/2016).

Sunday, July 3, 2016

Makalah : Perencanaan Sumber Daya Manusia

Oleh : Telius Yikwa.
 
Bab. I. Pendahuluan
Perencanaan merupakan langka, proses dan keputusan awal yang biasa dilakukan oleh setiap orang, kelompok, oraganisasi dan masyarakat pada umumnya.

Representasi gender dalam Industri Perhotelan Kenya: Sebuah Koneksi ke Pariwisata Wirausaha Aptitude

Jurnal Pariwisata, Perhotelan dan Olahraga-Open Access International Journal.
vol.12013

Ini Upaya Indonesia Menghentikan Tim Pencari Fakta dari MSG Masuk di Papua

Oleh : Telius Yikwa.
 
Indonesia mulai mencari jalan  menghentikan tim pencari fakta yang dibentuk dari forum Melanesia Speard Group (MSG) yang akan turun di Papua Barat dalam waktu dekat.
Upaya negara Indonesia ini dilakukan bertepatan menguaknya isu kampanye penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat di luar negeri. Dan intervensi negara-negara terhadap Indonesia untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia yang terus dilakukan terhadap rakyat Papua Barat. 

53 tahun Menanti Sang Ibu dalam Kerinduan

Oleh : Telius Yikwa.
 
Ibu! aku merindumu ibu.
Setiap saat aku merinduhkan pelukanmu, ibu.
Aku rindu ibu, rindu saat-saat kau memandangiku memikmati hidup.
Tengorokanku kering kehausan; tak ada yang memberiku air memuaskan dahagaku selayaknya ibu.
Perutku tak terisi makanan, kurindu masakanmu, ibu.
Aku terlantar sejak kau diculik mereka.
Seakan aku tanpa ibu di planet bumi ini.
Aku rindu, Rindu Ibuku yang menghidupiku.
Hingga kini, 53 tahu aku merinduhkanmu, ibu.