Wakil Ketua DPR Papua Yanni saat mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Selasa 19 Juli 2016 (Foto: MTVN/Ahmad Mustaqim). |
Yogyakarta: Mahasiswa
Papua di Yogyakarta mendesak legislator DPR Papua menepati janji terkait
penyelesaian masalah yang mereka alami. Juru bicara Persatuan Rakyat
Pembebasan Papua Barat (PRPPB) Roy Karoba mengaku menerima telepon dari
Komisi V DPR Papua untuk menyelesaikan sejumlah masalah.
Hal itu disampaikan Roy saat Wakil Ketua DPR Papua Yanni bersama dua orang stafnya mendatangi Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Jalan Kusumanegara 119, Kota Yogyakarta, siang tadi. Roy sempat menanyakan maksud kedatangan Yanni.
"Ibu, wakili tim atau tidak?," tanya Roy pada Yanni, Selasa (19/7/2016).
Menurut Roy, Komisi V DPR sempat menjanjikan akan menurunkan tim khusus ke Yogyakarta. Setelah memastikan tim khusus itu hadir di tengah mahasiswa Papua di Yogyakarta, Roy baru akan menceritakan kronologi masalah yang mereka hadapi.
"Kalau memang ada (tim khusus), oke. Kalau tidak? Tidak
masalah. Mending dipastikan kapan datangnya tim itu. Kalau memang ada
tim, kalau tidak, tidak usah. Kami juga tidak berharap," kata dia.
Roy mengatakan, permasalahan secara umum tentang mahasiswa di Yogyakarta telah disampaikan pada Maret 2016. Di antara sejumlah teror yang dialami mahasiswa Papua, pembunuhan terhadap 9 mahasiswa Papua di Yogyakarta, masalah minuman keras, serta ungkapan-ungkapan rasial oleh oknum yang ditujukan ke mahasiswa Papua.
Roy mengatakan, permasalahan secara umum tentang mahasiswa di Yogyakarta telah disampaikan pada Maret 2016. Di antara sejumlah teror yang dialami mahasiswa Papua, pembunuhan terhadap 9 mahasiswa Papua di Yogyakarta, masalah minuman keras, serta ungkapan-ungkapan rasial oleh oknum yang ditujukan ke mahasiswa Papua.
Suasana sempat menegang beberapa saat dalam pertemuan Wakil
Ketua DPR Papua dengan para mahasiswa. Sejumlah mahasiswa tampak kesal
lantaran legislator tak segera mengambil tindakan konkret. Saat
menjelang akhir pertemuan, mahasiswa menyampaikan permohonan maaf karena
terbawa emosi.
Yanni tampak berusaha memahami kondisi mahasiswa Papua di
Yogyakarta. Ia mengatakan, kehadirannya di asrama mahasiswa Papua untuk
mencari informasi perihal peristiwa yang dialami para mahasiswa Papua.
"Kalau memang (mahasiswa) bisa memberikan informasi, ini tugas saya sebagai pimpinan (dewan) dan wakil rakyat," kata Yanni.
Sayang, Yanni gagal meminta informasi itu. Ia sempat
mengungkapkan bakal menyampaikan permintaan para mahasiswa kepada
legislator Papua terkait tim khusus yang sempat disampaikan Komisi V
DPR.
"Adik-adik mahasiswa di Jogja baru akan memberikan keterangan setelah ada tim (khusus) datang," pungkas dia.
Sumber : www.metrotvnews.com
No comments:
Post a Comment