Oleh : Telius Yikwa.
Indonesia mulai mencari
jalan menghentikan tim pencari fakta
yang dibentuk dari forum Melanesia Speard Group (MSG) yang akan turun di Papua Barat
dalam waktu dekat.
Upaya negara Indonesia ini
dilakukan bertepatan menguaknya isu kampanye penentuan nasib sendiri bagi
rakyat Papua Barat di luar negeri. Dan intervensi negara-negara terhadap
Indonesia untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia yang terus dilakukan
terhadap rakyat Papua Barat.
Ketakutan negara Indonesia
terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terus dilakukannya di Papua Barat di
mata dunia dimana telah dikategorikan sebagai pemusnahan etnis Melanesia di
atas tanah mereka sendiri.
Bertepatan dengan menguaknya isu
kampanye Papua Barat untuk lepas dari Indonesia dan pembentukan tim pencari
fakta dari MSG ini pula. Ketua forum MSG yang juga perdana menteri Salomon
Island mengundang presiden Indonesia, Joko Widodo untuk hadir sebagai anggota
MSG di pertemuan forum MSG untuk membahas penyelasaian kasus pelanggaran HAM di
Papua Barat. Presiden Indonesia, Joko Widodo menolak undangan tersebut tanpa
alasan yang jelas.
Dibalik penolakkan undangan dari
forum MSG tersebut. Joko Widodo secara diam-diam menyuruh Polda Papua untuk
mendokumentasikan dan mendata semua kasus pelanggaran HAM yang dilakukan negara
Indonesia terhadap rakyat Papua Barat.
Dari sekurang-kurangnya 19 kasus
yang dilaporkan, hanya dua kasus pelanggaran ham yang Joko Widodo hendak
menyelesaikan dalam waktu antara bulan Mei-Juli sebelum tim pencari fakta dari
forum MSG turun di Papua Barat.
Tujuan Dari Negara Indonesia
Sudah jelas dan bukan rahasia
lagi apa tujuan dari negera Indonesia yang seakan sok baik dan sok adil
terhadap rakyat Papua Barat. Berikut adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai
Joko Widodo (Indonesia):
- Setelah sejak puluhan tahun hingga kini dimana pelanggaran HAM negara indonesia terhadap rakyat Papua Barat yang terus berlanjut, Indonesia berupaya untuk menghentikan tim pencari fakta dari forum MSG yang langsung turun di Papua Barat dengan alasan bahwa indonesia sedang menyelesaikannya.
- Tujuan yang berikut adalah untuk mengurangi desakan negara-negara lain yang terus mendesak indonesia untuk menghentikan pelanggaran ham negara terhadap rakyat Papua Barat.
- Tujuan berikut, adalah Indonesia mau menjadikan penyelasian dua pelanggaran HAM di Papua Barat itu sebagai Senjata untuk memperbaiki image di mata dunia dan menjadikan alasan bahwa semua kasus pelanggaran HAM di Papua Barat telah diselesaikan dan sudah beres dan tidak ada lagi, dimana sesungguhnya puluhan bahkan ratusan kasus pelanggara ham negara terhadap rakyat Papua Barat.
- Tujuan lain adalah untuk meredam ideology kemerdekaan negara Papua Barat yang bergema di seantero tanah dan bangsa Papua Barat.
Layakkah Indonesia Yang Menyelesaikannya
Pelanggaran HAM di Papua Barat?
Dalam kasus ini,
penanganan kasus pelanggaran HAM di Papua Barat, negara Indonesia tidak bisa
menyelesaikannya. Karena negara Indonesia adalah pelaku, maka pelaku tidak bisa
selesaikan kejahatan yang ia lakukan sendiri. Karena kasus pelanggaran hak
asasi manusia yang dilakukan negara terhadap rakyat Papua Barat tergolong
pelanggaran ham berat bahkan masuk kategori pemusnahan Etnis.
Semua kasus
pelanggaran HAM negara Indonesia terhadap rakyat Papau Barat tergolong kasus berat
dan termasuk dua kasus yang hendak Joko Widodo selesaikan itu, maka harus
dibawa ke makama pengadilan HAM internasional. Bukan Joko Widodo yang menyelesaikan. Harus diselesaikan
di pengadilan HAM internasional.
Dua kasus yang
disebut Joko Widodo untuk menyelesaikan itu harus diselesaikan di pengadilan
internasional. Bukan Joko Widodo yang menyelesaikannya, karena Joko Widodo
adalah pelaku pelanggara ham berat terhadap rakyat Papua Barat.
Penyelesaian Dua Kasus Pelanggaran HAM di Papua Barat : ”Upaya
Indonesia Menghentikan Tim Pencari Fakta dari MSG Masuk di Papua”
105
Kamasan 1. Yogyakarta
19
Mei 2016
Sumber : TeliusYikwa
No comments:
Post a Comment