Oleh : Telius Yikwa.
Ibu! aku merindumu ibu.
Setiap saat aku merinduhkan pelukanmu, ibu.
Aku rindu ibu, rindu saat-saat kau memandangiku memikmati
hidup.
Tengorokanku kering kehausan; tak ada yang memberiku air
memuaskan dahagaku selayaknya ibu.
Perutku tak terisi makanan, kurindu masakanmu, ibu.
Aku terlantar sejak kau diculik mereka.
Seakan aku tanpa ibu di planet bumi ini.
Aku rindu, Rindu Ibuku yang menghidupiku.
Hingga kini, 53 tahu aku merinduhkanmu, ibu.
Setiap saat aku menanti. Kunanti kau ibu, kau yang selalu menghidupiku,
ibu.
Kumenantimu, ibu. Kau yang diculik sejak itu.
Kumenanti kau, ibu. kau yang diikat mereka sejak aku tak
berdaya kala itu.
Kumenanti kau, ibu. kau yang dipukul mereka ketika aku tak
mampu membelamu.
Kumenanti kau, ibu. kau yang dijual-belikan mereka saat itu.
Kumenanti kau, ibu. kau yang dikurung mereka ketika aku tak
mampu melepaskanmu.
Kumenantimu, ibu. menanti kau yang dibawa pergi mereka saat,
bahkan aku tak lihat wajahmu.
Kumenantimu disetiap waktuku di ujung timur tempat sang
pemberi kehangatan keluar.
Kumenantimu ibu. Ibu… ibu…
Sudah 53 tahun aku menantimu, ibu.
Menanti ibuku dibebaskan. Menanti ibuku dipulangkan. Menanti ibuku
dilepaskan.
Menanti sang ibu yang menghidupku.
Selamat
Memperingati hari Aneksasi tanah Papua, 1 Mei 2016.
Selamat memperingati
hari sang Ibu dimasukan dalam kurungan NKRI.
#105, Kamasan 1.
1 Mei 2016
Sumber : Telius Yikwa
No comments:
Post a Comment