Oleh : Alexander Loen.
Jayapura, – Dinas Perternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Papua menekankan, saat ini Papua tidak mendatangkan
daging sapi dari Pulau Jawa, dikarenakan stok daging yang ada mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Papua Petrus Pasereng, di Jayapura, Selasa (21/6/2016) mengatakan stok
daging sapi di Papua sangat mencukupi kebutuhan masyarakat di 29
kabupaten/kota, dengan harga jual Rp110 – 125 ribu per kilo.
“Kami tidak datangkan sapi dari luar Papua, kami hanya ambil dari Merauke dan daerah lain di Papua,” katanya.
Untuk itu, ujar Petrus, pihaknya terus berusaha untuk
mempertahankan agar provinsi tertimur Indonesia ini dapat menuju ke
swasembada daging sapi.
“Kami berpatokan pada tahun lalu untuk sapi kurban
semua sapi dari sini (Papua-red). Tahun lalu kami potong sekitar 700
ekor se Papua. ini berdasarkan laporan dari teman teman se kabupaten di
provinsi ini. Jadi sangat mencukupi,” ujarnya.
Sementara itu, penurunan harga daging sapi di daerah
Jawa ternyata tidak berlaku di Jayapura, Papua. Harga daging sapi per
kilogramnya kini telah mencapai Rp125 ribu hingga Rp130 ribu.
“Jelang Idul Fitri ini, diprediksi harga daging bakal
akan naik harga antara Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per kilogramnya,”
ujar Agus, penjual daging sapi di kompleks daerah pasar Youtefa
Jayapura, Jumat (17/6/2016).
Tidak adanya pasokan sapi dari luar dan sulitnya
mencari sapi lokal yang siap potong menjadikan harga daging diprediksi
akan naik sejalan dengan permintaan pasar.
“Ya disini kan susah untuk mencari sapi dan tak
mendapatkan sapi dari luar. Makanya daging itu mahal. Setiap hari saya
harus memotong sapi antara 1-2 ekor untuk mencukupi kebutuhan kios
daging,” ujarnya. (*)
No comments:
Post a Comment