Washington, D.C., October 17, 2017 - The U.S. government had detailed knowledge that the
Indonesian Army was conducting a campaign of mass murder against the country’s
Communist Party (PKI) starting in 1965, according to newly declassified
documents posted today by the National Security Archive at The George
Washington University. The new materials further show that diplomats in
the Jakarta Embassy kept a record of which PKI leaders were being executed, and
that U.S. officials actively supported Indonesian Army efforts to destroy the
country’s left-leaning labor movement.
Yikwagwe Post
Tuesday, December 12, 2017
Tuesday, October 17, 2017
Terkejut Melihat Sikap Petugas Lantas Itu
Di terik panas siang itu, kira-kira pukul 11. 30 wib, saya hendak ke
kontrakan mengendarai sepeda motor lewat jalan Babarsari. Ternyata di dekat
SPBU Babarsari siang itu ada swiping. Saya hentikan sepeda motor yang
saya naiki itu di depan seorang petugas kira-kira berusia 43 tahun
lebih. Berikut kutipan percakapan saya dengan petugas itu.
Petugas :”Selamat
siang pak. Maaf pak, boleh lihat surat-suratnya pak? Sambil mengangkat
tangan tangannya hormat saya persis hormat bendera.”
Sunday, October 15, 2017
Perjuangan Papua Merdeka Tidak Akan Pernah Dipadamkan Indonesia
Dari berbagai isu di Papua, persolan Papua merdeka menjadi isu yang tidak akan penah habis untuk dibahas dan dipadamkan.
Mengapa?
8 Fakta Unik Tentang Noken Di Papua
Dok. http://www.dihaimoma.com |
Saat ini kata noken tidak aneh lagi untuk disimak. Noken merupakan tas
tradisional Papua yang lebih dominan digunakan oleh masyarakat daerah
pengunungan Papua.
Noken telah hidup bersama masyarakat Papua dan menjadi tradisi dan
budaya orang Papua yang diwariskan ke tiap generasi dan secara
konsisten masih dilestarikan hingga saat ini.
Berdasarkan penjelasan di atas. Berikut ini dihaimoma.com merangkum 8 fakta unik tentang Noken di Papua yang perlu anda ketahui.
Friday, October 13, 2017
ANDY AYAMISEBA : SAYA AKAN PULANG HANYA JIKA PAPUA SUDAH MERDEKA
Andy Ayamiseba (kiri) bersama wartawan Jubi, Victor Mambor di Noumea, Kaledonia Baru saat menghadiri MSG Summit tahun lalu (Jubi/Victor Mambor) |
Jayapura,
– Puluhan tahun dipengasingan, tak merubah pandangan Andy Ayamiseba.
Undangan untuk pulang dari dua saudaranya, Frans Alberth Joku dan Nick
Messet, hanya akan dipenuhinya jika Papua sudah merdeka.
“Siapa yang tidak ingin kembali ke negara tercintanya? Tapi saya punya alasan kuat mengapa saya belum bisa memenuhi undangan dua saudara saya itu.” kata Andy Ayamiseba menanggapi undangan Frans Albert Joku dan Nick Meset untuk kembali ke Indonesia, Senin (17/3).
Subscribe to:
Posts (Atom)