Tuesday, June 21, 2016

Pemerintah Pusat Akan Berikan KUR Bagi Pedagang Asli di Jayawijaya

Oleh : Islami Adisubrata.

Sosialisasi program KUR kepada mama-mama pedagang Papua di Jayawijaya-Jubi/Islami
Sosialisasi program KUR kepada mama-mama pedagang Papua diJayawijaya-Jubi/Islami

Wamena,  – Pemerintah pusat yang diwakilkan Staf Khusus Presiden, Lenis Kogoya mengunjungi Wamena, ibu kota kabupaten Jayawijaya untuk mensosialisasikan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada mama-mama pedagang asli Papua di Jayawijaya.

Lenis Kogoya mengatakan, program ini adalah program holistic yang langsung ke masyarakat, contohnya memberikan modal usaha kepada mama Papua di pasar yang nilainya mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta ke atas.
Sedangkan untuk modal 50 juta rupiah hingga 100 juta rupiah ke atas harus dengan jaminan. Bukan hanya mama-mama Papua saja, tetapi bagi pengusaha Papua yang ingin usaha bisa dengan persediaan dana yang ada mulai dari 500 juta rupiah hingga satu miliar rupiah, yang penting ada jaminan, di mana persediaanya dari Bank Negara Indonesia (BNI),” kata Lenis Kogoya kepada wartawan usai melakukan sosialisasi di Kantor Bupati Jayawijaya, Selasa (21/6/2016). 

Untuk saat ini, kata Lenis Kogoya, pihaknya harus melatih terlebih dahulu para pendamping bagi mama-mama, sebab cukup kesulitan karena jangkauannya dengan menggunakan internet. 

Jumlah mama-mama yang akan disiapkan sendiri, menurutnya, tergantung dari besarnya pasar yang ada di Wamena, jika pasarnya besar bisa lima atau sepuluh orang, sedangkan pasar yang kecil bisa tiga atau lima orang.
Untuk nominal bantuannya dibatasi oleh Bank tergantung usahanya bagus atau tidak. Di situ ada kartu ATM yang diberi nama I Love Papua bagi mama-mama,” tuturnya. 

Linus juga mengatakan, pihaknya akan membuka Agen BNI kampung adat. “Kalau di Wamena di kantor LMA akan buka agen BNI. Kantor BNI ada, tetapi agen ini dibuka supaya masyarakat pelayanannya di sana. Disitu ada BNI, rumah adat terus LMA Mas (Barang). Sembako yang paling murah, sehingga mama-mama yang gesek bisa ambil barang di sana,” ujar Lenis. 

Sekda Jayawijaya, Yohanes Walilo menyambut baik dengan program KUR dari pemerintah pusat ini kepada mama-mama dan penguasaha asli Papua. Dirinya pun berharap, masyarakat dapat memanfaatkan ini sebaik mungkin bantuan ini, karena ini bantuan bersyarat sehingga ada syarat-syarat
yang perlu dipatahui bersama.
Ini bukan seperti simpan pinjam saja, jadi manfaatkanlah peluang ini untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat khususnya di Jayawijaya ini,” kata Sekda. 

Sementara, salah satu pengusaha mama Papua, Salomina Esuru mengatakan, apa yang disosialisasikan pemerintah pusat itu masih membingungkan dan arahnya kemana tidak jelas. Sebenarnya apa yang mereka sampaikan tidak dimengerti baik oleh mama-mama yang hadir disosialisasi itu.
Mereka harus lihat kita, seperti contoh di pasar tradisional Potikelek Wamena, tidak boleh ada pedagang dari non Papua yang berjualan. Itu kan pasar tradisional dengan nama besar, tapi orang non Papua ada itu bagaimana?” tanya mama Salomina. 

Untuk itu dirinya pun berharap pihak bank dalam hal ini BNI yang ditunjuk karena telah meneken MoU dengan pemerintah pusat sebagai penyalur kredit, dapat lebih mensosialisasikan hal ini kepada
mama-mama dan penguasaha Papua lainya. 

Serupa juga disampaikan mama Maria Dabi, katanya, jangan dengan program pemerintah ini lagi-lagi menipu rakyat, tetapi apa yang disampaikan benar-benar dapat dilaksanakan.
Kami berpikir apa yang mereka sampaikan ini bisa tipu kami lagi. Kami bisa rugi,” tegas mama Maria Dabi. (tabloidjubi.com)

No comments: